“Al,
kesini!” Vera memanggilku dengan antusiasnya, rupanya dia telah menemukan hamster
yang akan dibelinya, warnanya putih dengan bercak coklat kehitaman di dekat
matanya.
“Lucu
gak?” tanyanya sambil menyodorkan hamster itu kepadaku.
“Lucu,
kayak kamu” kataku sambil mencubit pipi tembemnya itu.
“Ish,
masa pacar sendiri disamain sama hamster sih, ya lucuan aku dong!” katanya dengan
muka cemberut kemudian tersenyum manis
ke arahku. Dia membeli satu hamster beserta dengan kandang dan aksesoris
lainnya. “Kok cuma beli satu, nanti kalo dia kesepian gimana?”
“Enggak
dong, kan ada aku, aku akan selalu ada buat dia” Vera tak henti-hentinya
membelai lembut hamster kesayangannya itu.
“Jadi
aku di duain sama hamster nih?”. Dia hanya tertawa, masih membelai hamsternya
dan kemudian berkata “Kan cuma sama hamster tau, kalo di duain sama cowok lain
baru itu yang namanya mendua, ada orang ketiga”
Jleb! Hatiku
seakan berhenti berdetak, seakan aku sedang berada dalam kerumunan orang yang
menghujatku saat Vera bilang “Orang ketiga”. Seakan diantara kami memang
benar-benar akan atau ada orang ketiga, ya, Siska, dialah yang mampu
memalingkan kecantikan Vera, meski dia baru hadir dalam hidupku, namun ku rasa
dia telah mampu dengan perlahan merebut kedudukan Vera di hatiku. Saat aku
menatap Vera terkadang ku ingat pada wajah Siska, seakan mereka bergantian
untuk hadir dalam pikiranku.
“Al!
kok ngelamun?” Vera membuat lamunanku terpecah “Ngelamunin siapa hayoooo? Aku
ga bakal kemana-mana kok, ini cuma hamster, ga akan ngerusak hubungan kita” Aku
hanya tersenyum mendengar perkataannya. Namun Vera belum tau kalau aku tadi
sedang memikirkan Siska, yang menurut pikiran atau menurut perasaanku, ia
adalah wanita yang satu-satunya bisa dengan perlahan menggeser posisi Vera
dalam hidupku.
“Al! kok jadi diem?”
“Gapapa kok Vera, cuma sedikit
pusing, kalo aku langsung anter kamu pulang gapapa kan?
“Yaudah pulang aja, aku main sama
hamster aja”
“Tuh kan yang udah punya mainan
baru, lupa sama aku”
“Ya enggak dong Al tersayang, kamu
juga boleh punya mainan juga, asal jangan main hati, hehehe”. Maafin aku Vera, saat ini hatiku terbagi untuk kamu dan
Siska, maaf Vera.