Jumat, 03 Januari 2014

Orang Ketiga






“Al, kesini!” Vera memanggilku dengan antusiasnya, rupanya dia telah menemukan hamster yang akan dibelinya, warnanya putih dengan bercak coklat kehitaman di dekat matanya.
“Lucu gak?” tanyanya sambil menyodorkan hamster itu kepadaku.
“Lucu, kayak kamu” kataku sambil mencubit pipi tembemnya itu.
“Ish, masa pacar sendiri disamain sama hamster sih, ya lucuan aku dong!” katanya dengan muka cemberut  kemudian tersenyum manis ke arahku. Dia membeli satu hamster beserta dengan kandang dan aksesoris lainnya. “Kok cuma beli satu, nanti kalo dia kesepian gimana?”
“Enggak dong, kan ada aku, aku akan selalu ada buat dia” Vera tak henti-hentinya membelai lembut hamster kesayangannya itu.
“Jadi aku di duain sama hamster nih?”. Dia hanya tertawa, masih membelai hamsternya dan kemudian berkata “Kan cuma sama hamster tau, kalo di duain sama cowok lain baru itu yang namanya mendua, ada orang ketiga”
Jleb! Hatiku seakan berhenti berdetak, seakan aku sedang berada dalam kerumunan orang yang menghujatku saat Vera bilang “Orang ketiga”. Seakan diantara kami memang benar-benar akan atau ada orang ketiga, ya, Siska, dialah yang mampu memalingkan kecantikan Vera, meski dia baru hadir dalam hidupku, namun ku rasa dia telah mampu dengan perlahan merebut kedudukan Vera di hatiku. Saat aku menatap Vera terkadang ku ingat pada wajah Siska, seakan mereka bergantian untuk hadir dalam pikiranku.
“Al! kok ngelamun?” Vera membuat lamunanku terpecah “Ngelamunin siapa hayoooo? Aku ga bakal kemana-mana kok, ini cuma hamster, ga akan ngerusak hubungan kita” Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya. Namun Vera belum tau kalau aku tadi sedang memikirkan Siska, yang menurut pikiran atau menurut perasaanku, ia adalah wanita yang satu-satunya bisa dengan perlahan menggeser posisi Vera dalam hidupku.
             “Al! kok jadi diem?”
            “Gapapa kok Vera, cuma sedikit pusing, kalo aku langsung anter kamu pulang gapapa kan?
            “Yaudah pulang aja, aku main sama hamster aja”
            “Tuh kan yang udah punya mainan baru, lupa sama aku”
        “Ya enggak dong Al tersayang, kamu juga boleh punya mainan juga, asal jangan main hati, hehehe”. Maafin aku Vera, saat ini hatiku terbagi untuk kamu dan Siska, maaf Vera.