Selasa, 28 Agustus 2018

YANG HARUS KAMU TAUUUU~


Menjalani hubungan baik itu pacaran atau menikah  tentu ada suka dan duka, ada hal yang mudah dan sulit, Karena pada dasarnya ada dua kepala, dua hati bersama, dan dua perasaan yang melanda. Kalo ada yang ketiga, buang aja. Asal jangan dijambak dan direkam trus di share. Nanti viral.

Baiq!

Dalam hubungan tak selamanya harus sama. Dari asal muasal aja kalian udah beda, gimana caranya segalanya harus sama. Kamu suka singkong, dia suka keju, it’s oke. Kamu suka ngemall, dia suka nongkrong, ya gapapa. Beda dengan kecocokan. Kalo cocok itu perlu, karena dengan begitu, kau kan dapat bahagiamu.

Berawal dari melihat postingan sebuah akun Instagram @rahasiagadis, sebuah rahasia yang sudah tak dirahasiakan itu membuat posting foto seperti berikut

Sumber : Instagram.com/rahasiagadis

Kalian bisa follow dan cek instagramnya disini

Terdapat dua buah kutipan yang mengatakan  “yang harus CEWEK tau : Pria yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah membiarkanmu pergi, tak peduli seberapa berat situasi yang kalian hadapi”. Tuh ya para cewek! Jika kalian sudah menemukan laki-laki yang setia sama kalian, dan bisa terima kekurangan kalian, atau bisa menghadapi masalah tanpa menyerah walau banyak sumpah serapah, dia tetap bertahan padamu, maka pertahankan cintamu.

Lanjut!

Kutipan kedua “Yang harus COWOK tau adalah : wanita yang benar-benar mencintaimu akan marah denganmu akan banyak hal, tetapi akan selalu tetap di sisimu”. Jelas kan? Wanita emang suka marah? Hahaha. Sebagai lelaki pantas saja kamu selalu salah, karena dia mencintaimu. Beda dengan teman wanita, kalo kalian salah, temen marah Cuma sebentar trus baikan. Kalo sama pasangan kamu, salah aja enggak tapi dimarahin, berhari-hari pula. Sabar ya kakak.

Postingan tersebut bisa jadi sebagai motivasi untuk kalian kepada pasangan agar jangan cepat mengambil keputusan saat perempuan marah, atau saat ada cobaan melanda. Atau ada maksud lain yang tidak aku tahu tempe.

Krik krik.

Tapi postingan itu tiba-tiba mengingkatkan apa yang telah aku jalani selama 5 tahun ini, persis. Dia tidak meninggalkan, aku sering marah karna banyak hal. Apakah kalian juga?





Kamis, 25 Mei 2017

A Little Thing About Music

Hai, balik lagi gue nge-post tulisan kecil di blog tercinta ini, setelah sekian lama berkutat dengan kesibukan freelance, skripsi, sidang, pemberkasaan, wisuda, sampe cari kerja kesana kemari, tapi gue ga membawa alamat, apalagi alamat palsu.

Now, gue mau bahas tentang musik. Kalian tau lah ya apa itu musik? Yakin kalian tau, dari kecil pasti udah dikenalin sama lagu balonku ada lima sampe sekarang dengerin lagu macem aku punya ragamu tapi tidak hatimu.
Sumber : www.google.com


Eits, jangan galau dulu, gue gamau bahas musik mellow nan menguras air mata dan menyayat hati padahal hanya sebuah lirik dari pencipta yang tak pernah bisa untuk bertanggung jawab.

Johny Deep pernah bilang kalau “Music touches us emotionally, where words alone can't.” Musik dapat menyentuh secara emosional ketika tidak bisa diwakilkan oleh kata-kata. TAPSOUL!

Bener banget! Gue sih gak paham paham amat soal musik, tapi gue ngerasa ketika sedih, gue denger lagu yang galaunya setengah mati, gue ngerasa lagu itu bener bener bisa mewakilkan perasaan gue. That’s song like errrr, kayak tau segalanya, dan gue pernah denger bahwa lagu yang bagus adalah lagu yang bisa mengajak pendengarnya terbawa, kayak punya nyawa.

Dan gue pernah baca juga kalau dalam musik, ketika seseorang perasaannya lagi sedih, dia akan menghayati lirik dari sebuah lagu. Sedangkan ketika seseorang itu lagi bahagia, dia akan menikmati irama dari musiknya. Menurut gue sih bener juga!

Musik gak cuman sebatas itu aja, gak terukur musik galau dan bahagia, banyak lagi, kayak macem keroncong, religi, dan lain-lain yang itu menurut gua sama-sama punya nyawa tersendiri yang bisa membawa suasana hati pendengarnya. Asiiikkkk.


Menurut kalian gimana? Musik itu hanya sebatas penghibur? Pengisi kehidupan? Ataukah memang satu ciptaan yang luar biasa yang seolah-olah punya nyawa untuk perasaan?

Minggu, 21 Mei 2017

Memantaskan Diri (?)

Jadi seorang cewek itu gampang gampang susah. Jadi seorang cewek itu enak gak enak. Jadi seorang cewek itu…  gimana yaaaa. Susah untuk dijelaskan dengan kata-kata. Bahkan, antara sesama cewek aja terkadang masih suka gak paham cewek maunya apa.

Kalo ngomongin soal jodoh, alias pendamping hidup. Cewek itu punya beberapa kriteria cowok yang akan dijadikan pasangan hidup, atau bisa disebut teman hidup, calon imam dari dirinya dan anak-anaknya. Asik.

Pastinya, seorang cewek mau laki-laki yang dewasa, yang bijak, bertanggung jawab, penuh kasih sayang, dan lain-lain yang baik baik. Itu pasti. Mutlak. Gak bisa diganggu gugat. Pokoknya mau yang kayak gitu.

Apalagi, kalo seorang cewek udah dibilang sama papa dan mama. ‘Nak, kamu cari cowok yang begini ya, jangan begitu. Kalo cari suami yang bisa ini ya, jangan bisa itu’. Udah bisa dipastikan kita sebagai seorang cewek punya satu ‘kriteria’ atau ‘standar’ untuk memilih cowok.
Cewek itu bukan memilih sih, lebih tepatnya cowok yang memilih. cowok akan memilih cewek mana yang akan dijadikan pacar atau pasangan, kita sebagai cewek tinggal mau menerima cowok yang menyatakan perasaan aja. Memilih juga sih. Memilih untuk mau atau enggak. Hmmm plin plan ya. Maafkan!

Jadi, ya sebenarnya setiap orang pasti dihadapkan sama sebuah pilihan, entah pilihan mau makan apa, pilihan mau pergi kemana, pilihan mau beli apa, termasuk pilihan untuk mau menghabiskan sisa hidup sama siapa. Katanya sih, kata orang-orang. Semakin banyak pilihan itu akan semakin sulit, sedangkan jika kita hanya dihadapkan pada dua pilihan, itu akan semakin mudah, karena cuma ada dua hal yang dibandingkan.

Beda hal sama banyak pilihan, semakin banyak pilihan, semakin sulit karena banyak hal yang kita bandingkan. Khususnya untuk milih jodoh, semakin banyak kita membandingkan satu dengan yang lain, kita akan membandingkan segala kekurangan dan kelebihannya.

Makanya, kita sebagai cewek harus banget, wajib banget punya satu standar buat cowok yang akan hidup sama kita nantinya, standar ini dibutuhkan agar kita gak bingung saat dihadapkan sama banyak pilihan. Sebenernya terlalu jauh sih, karna sampai sekarang aja masih nunggu siapa yang akan datang. Hehe.

Intinya, cewek itu gak bisa gitu aja terima cowok yang ‘nembak’ atau ‘ngelamar’. Jangan takut lah ya sama mitos kalo nolak cowok itu bisa berakibat kita susah mendapatkan jodoh. Lah, jodoh kan Allah ya yang menentukan, bukan cinta ditolak lantas dukun bertindak.

Sebagai seorang cewek, yang kita lakukan bukan hanya menunggu seseorang datang dengan paket lengkap, dengan segala kesempurnaa. Misalkan dengan gantengnya, baiknya, perhatiannya, pinter ngajinya, bertanggung jawabnya. Hidup itu ga seindah ending film, sinetron, atau drama kak, hidup itu penuh realitas dan drama yang melebihi drama itu sendiri.


Tugas seorang cewek bukan buat nunggu jodoh atau bukan buat nunggu dijodohin sambil nonton gossip dan berita yang lagi heboh. Tapi jauh dari itu. Gapapa juga sih kalau mau nonton gossip, asalkan seorang cewek punya satu usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Disini, konteks tujuannya adalah mendapatkan pasangan yang sesuai dengan impian. Usaha itu adalah memantaskan diri.

Penasaran sama lanjutannya, klik lanjut yah! Lanjut gan!

Rabu, 30 November 2016

Tentang Salah dan Maaf

Hari itu, gue disuruh sama bokap buat nulis pada lembaran transfer antar rekening Bank BCA, pagi itu tepatnya, saat gue masih bobo nyenyak dan lagi mimpi jalan jalan ke phuket, tiba tiba negara api menyerang

“Wiiiii bangun! Nih tulisin nih, bapak mau transfer”

“Iyaaaaa” Padahal mimpi gue lagi asik. Elaaaaahhh

“Buruan, bapak mau jalan nih”

“Buruan nikahin aku dulu ya pak, baru aku tulisin”
“Eh, cepet!”

Seketika gue langsung bangun, walau nyawa belom ngumpul, tulis aja buat bapak tersayang.

Bukannya bokap gue gabisa nulis, bisa kok. Cuma ya tulisannya gak rapih dan dia gak pede gitu kalo tulisannya dikasihin ke mbak tellernya. Wkwk.

Setelah selesai nulis, gua langsung peluk guling kesayangan penuh saksi mimpi mimpi Phuket.
5 menit kemudian,

“Wiiiii ini ga jelas tulisannyaaaaa” Bokap gue kali ini ga nyantai. Ternyata pas gue cek lagi emang gue kurang jelas nulis, maybe efek baru bangun kali ya, ga konsentrasi, ga ada aqua sih, ga ada kamu juga.

Kena lah omelan di pagi hari itu. Haft. Sebel sih, lagi nyenyak trus dibangunin. Kena omel pula.

But, gue yakin bokap gue ngomel bukan karena akan malu sama mbak teller kok. Tapi pasti bokap gue hanya memastikan bahwa rekening dan nominal transfernya ga keliru.

Seketika gue berpikir. Ketika gue punya salah, kadang ngerasa kok bokap gue ngomelnya segitunya ya. Padahal gue udah rela memutuskan mimpi gue buat ngebantu nulis. Kenapa cuma liat sedikit kesalahan aja. Ga liat gue yang sedang terlelap karena begadang.

Bukan gue yang baper yah. Tapi emang bener. Kadang, orang itu hanya melihat setitik kesalahan dan mengabaikan sejuta kebaikan.

Tiap orang emang punya salah, mau salahnya kecil atau kesalahan besar. Pasti punya. Tapi yang lebih salah lagi adalah yang gamau mengakui kesalahannya. Nahloh. Kelaut aja yang kayak gitu!

Tiap orang pasti pernah kecewa karena sebuah kesalahan, mau salahnya besar atau kecil, kecewa pasti ada. Tapi orang yang dikecewakan belom tentu bisa memaafkan. Nahloh. Gimana tuh.

Ada lagi nih tipe orang yang bilang kalo dia udah memaafkan, tapi gak melupakan kesalahan. Nahlohhhh.

*Minum dulu ah biar ga tegang*

Lanjut lagi. Menurut gue efek dari kesalahan itu emang banyak banget. Salah udah pasti ada, maaf juga pasti ada, yang belom pasti adalah maaf yang tulus.
Sorry, kecil tulisannya, yang penting tulus maafnya.
Emang sih, sebuah kesalahan itu, sekecil apapun bisa ngubah segalanya, mengubah secara lahir maupun batin. Seperti apa kata pepatah “Karena noda setitik, rusak susu sebelanga”

Paham kan artinya? Kalo ga paham, sini biar gue jelasin.

Sebelumnya, jangan lupa bahagia ya. Kalo lupa, sini aku bahagiain. *Hlohh*

Berdasarkan pepatah itu, yang bilang kalo karna setitik noda, warna kesucian susu yang putih banget bisa seketika berubah jadi putih ‘butek’.

Artinya, karna satu kesalahan kecil, semua bisa berubah. Bisa diubah. Bisa kacau. Bisa berantakan. Dan lain lain.

Dengan sengaja atau gak sengaja. Salah tetep namanya salah. Ga akan ganti sampe kapanpun. setiap orang pasti punya kesalahan. Cuma, kita sebagai manusia ga boleh jadi manusia bodoh kayak lagu ‘ada band’.

Bodoh kan bukan berarti selalu salah, tapi ga pernah belajar dari kesalahan.

Kalo udah salah sekali, ya akui. Dan belajar dari setiap titik dimana kita memulai kesalahan, belajar untuk memperbaiki diri untuk dapat mengubah segalanya menjadi lebih baik, lebih baik dari sebelum kesalahan dibuat.

Jangan lupa juga untuk selalu minta maaf ketika kita memiliki salah, entah dimaafkan atau tidak, yang penting maaf sudah disampaikan, dan biarlah waktu yang membuktikan, dengan kesalahan, kita menjadi lebih dewasa. Dengan kesalahan, kita memulai belajar untuk tidak jatuh ke lubang yang sama.

Sekian!







Kamis, 20 Oktober 2016

Bertepuk Sebelah Tangan

Pernah suatu hari gua ketemu sama temen gua di jalan, temen lama sih, bukan temen hidup. Dia cewek, mukanya ga beda jauh kalo dibandingan waktu jaman SMA sama sekarang, cuma agak lebih cantik dan modis gitu deh.

Ceritanya gua mau jalan ke arah belakang kampus, sedangkan dia mau ke depan kampus sepertinya, jalan kan, semakin dekat, semakin gua yakin itu temen SMA gua, pas kita saling bertatapan, tatapan penuh cinta, gua senyumin dia. Tapi, dia tak membalas senyum gua, JEDHHEERR! Malah memalingkan tatapannya, alias dia gak ‘ngeh’ kalo itu gua temen SMA nya dia.

Padahal, gua udah senyum dengan penuh kepolosan dan kesucian.

Sedih gak sih. Baper. Agak malu gitu. ARGH! Tau gitu pura-pura jadi manusia bodoh aja, atau jadi butiran debu ajalah.

Bisa aja sih gua sapa, panggil nama, atau colek colek manja, cuman ya itu. Gua lupa siapa namanya. Kan bego :(

Sama ga sih rasanya kayak kalo lo nembak trus ditolak? Gua gatau juga sih karna gua ga pernah nembak, atau nembak trus ditolak. Yah. Atit.

Trus gimana ya kalo mau nembak tapi hati gak yakin kalo bakalan diterima? Yah. Atut.

Cinta, satu kata penuh makna. Bisa dirasakan, kadang sulit diungkapkan, kebanyakan disimpan, bahkan terkadang bertepuk sebelah tangan.

Yaps! Yang namanya juga cinta, ga ada yang bisa tau apakah seseorang bisa merasakan apa yang kita rasakan. Kadang, mencintai itu bahagia, dan dicintai pasti akan lebih bahagia. 

Bukan cuma saat menyatakan cinta yang punya resiko buat bertepuk sebelah tangan, tapi juga saat udah ada komitmen, tangan yang bertepuk itu bisa bertepuk dengan yang lain.



Sedih ya, sedih kalo dipikirin soal ‘bertepuk sebelah tangan’.

Tapi coba kita liat petikan puisi abang Pidi Baiq berikut: “Aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku.  Bagaimana kamu kepadaku, terserah, itu urusanmu”

Well, dalem ya, sedalam sumur belakang rumah.

Cinta yang tulus itu gak butuh alasan, sometimes gak butuh balasan. Mencintai seseorang apa adanya itu satu keteduhan hati tersendiri.

Sedangkan melihat seseorang yang dicintai bahagia dengan yang lain, rasanya sakit kalo dari sudut pandang hati kita. Tapi coba lihat dari hati orang yang kita cinta, dia bahagia.  Kalo kamu ga bahagia, coba pura-pura bahagia aja di depan dia. “Pura-pura bahagia bukan berarti kamu munafik, tapi kamu berusaha untuk menjadi kuat”  -R.I-

Gak selamanya bertepuk sebelah tangan itu menyedihkan, ga selamanya berjuang sendirian itu mengerikan. Tinggal bagaimana kata ‘cinta’ yang kita miliki bisa benar benar punya makna, bukan cuma dirasakan, tapi juga diwujudkan dengan perbuatan.

Perbuatan yang iya-iya aja ya. Jangan yang enggak-enggak.

Biarlah orang yang kita cintai itu melihat seberapa besar ketulusan cinta yang kita miliki untuk dia, itu urusannya. Tapi yang pasti, cinta gak pernah salah. Yang salah hanya sikap dan keraguan hati untuk tidak membuktikan cinta.

Sabtu, 15 Oktober 2016

Soal Kebohongan, Soal Kepercayaan

Sebut saja Pa-ca-ran, sebuah ikatan antara dua orang manusia yang membutuhkan komitmen. Kalo ngomongin soal komitmen, menurut gue komitmen itu bisa macem-macem. Misalkan komitmen untuk saling menerima apa adanya, komitmen untuk saling menjaga perasaan, komitmen untuk saling support, komitmen untuk saling percaya dan menjaga kepercayaan, komitmen untuk dapat menggandakan cinta setiap harinya. Asal jangan komitmen menggandakan uang seperti dimas kanjeng aja. Jangan!

Kenapa butuh komitmen, padahal pacaran bukan satu ikatan sah secara agama atau negara?



Karena suatu hubungan bukan soal ikatan sah, tapi soal hati.

Siapa sih yang mau disakitin kalo udah jalanin yang namanya pacaran? Kalian aja bisa kesel kalo udah ngantri tiket buat nonton warkop DKI reborn, ngantrinya berdiri, satu jam, trus tiketnya abis. Kesel.

Artinya, ketika kalian punya ekspektasi buat suatu hal, dan hal itu ga bisa kalian dapetin entah karena usaha kalian kurang, atau memang karena takdir Tuhan. Pasti ujung-ujungnya apa? Sakit!

Terserah sakitnya mau dimana.


Back to Commitment, menurut gue salah satu hal soal komitmen untuk saling percaya dan jaga kepercayaan itu adalah yang paling penting buat hubungan. Penting banget. Lebih penting dari angkat jemuran emak kalo tiba-tiba ujan. Kalo jemuran mah basah tinggal jemur lagi, kering, selesai.


Kalo masalah kepercayaan yang gak dijaga?

Ibarat kecopetan, peluang antara barang balik dan enggak sekitar 50:50. Sama kaya kepercayaan. Kalo udah ada kebohongan di suatu hubungan, peluang untuk percaya lagi 50:50. Gak ada yang bisa jamin. Ga ada. Emang hubungan situ kayak bimbel? Ga lulus UN jaminan uang kembali?

Kalian ga bakal bisa jamin apakah melanjutkan dengan memaafkan akan membuat segalanya lebih baik, ga akan bisa jamin juga apakah dengan mengakhiri akan ada satu hubungan yang lebih baik dengan yang lain.

Trus harus gimana kalo udah dibohongi? Kalo udah ga percaya lagi aku kudu piye? Sebenernya, yang namanya manusia tuh ga ada yang sempurna, apalagi hubungan, ga ada hubungan yang sempurna. Liat aja mas Calvin Harris ama mbak Taylor Swift. Keliatan hidup mereka berdua masing-masing sempurna, tapi kalo udah ngejalanin hubungan ya gitu deh, bisa putus juga, namanya juga menyatukan dua hati dalam satu perasaan, menyatukan dua pikiran dalam satu komitmen.

Kalo udah jatoh, rasanya mau bangkit lagi udah mager.Biarlah jatoh sampe pangeran berkuda putih atau Cinderella datang dan membantu berdiri. Kiw~

So, buat kalian yang memang sedang dilanda satu masalah soal ada kebohongan diantara hubungan kalian, dan kepercayaan yang naik turun kaya pintu air manggarai, coba deh pikirin lagi. Apakah kalian bisa bertahan dengan sisa kepercayaan atau mengakhiri dengan percaya apa kata hati yang terdalam. Bye!

Rabu, 12 Oktober 2016

Jomblo? Itu Apa?

Kalo di dunia ini Tuhan ciptakan segala sesuatunya bermacam-macam rupa, bentuk, sifat.  Mulai dari yang cerah sampe yang hujan, dari yang seneng sampe yang sedih, dari yang bahagia sampe yang galau. Well, itu semua tentang perasaan. Jangan Baper dulu. Ngomongin soal ciptaan Tuhan yang kita paling kenal saat kecil adalah “Pelangi à pelangi pelangiiii ciptaan Tuhan”. Semakin kita sekolah semakin kita pinter alias tau berbagai macam hal di dunia ini. Kayak ada binatang dengan berbagai spesies, ada tanaman dengan macam-macam bentuknya, ada manusia dengan banyak karakternya.

Sedangkan, semakin beranjak ABG\a-be-ge\Anak Baru Gede, maksudnya anak remaja mau ke dewasa gitu, kita semakin tau istilah istilah gaul\gahoel yang banyak banget dan harus lo sebut saat ngomong sama temen, atau harus lo ngerti saat temen lo ngomong. Minimal, lo pura pura ngerti ajadeh. Seperti “Ciyuss?” atau “Miapaa?”. Lo cukup ngangguk. Selesai.

Terlepas dari istilah gaul yang suka bikin geleng kepala, jaman sekarang itu ada suatu penciptaan dari manusia, oleh manusia, dan untuk manusia yaitu menciptakan istilah manusia berdasarkan dua spesies. Pertama, spesies pacaran. Kedua, spesies JOMBLO. Jomblo-nya sengaja capslock ya. Biar terbaca jelas.

Oke, disini gua bakalan bahas tentang spesies jomblo. Apasi Jomblo? Makhluk Tuhan macam apa yang dapat disebut JOMBLO?

Gua tau yang dipikiran kalian adalah “Yaelah, jomblo mah ga punya pacar”
Tapi kalian tau gak sih apa yang ada di pikiran para Jomblo??? Gini gini gua pernah merasakan enak dan gaenaknya jadi jomblo. Pasti kalian juga pernah. Pasti mantan kalian juga pernah. Atau kamu yang jomblo?

Jomblo adalah istilah yang dipake buat orang yang gapunya pacar, (udah definisi jomblo)

Secara waktu: entah jomblo yang gapunya pacar sejak dari kandungan, gapunya pacar sejak putus, sampe saat PDKT itu masih bisa disebut jomblo, intinya orang yang belom ngiket komitmen sama orang lain.

Secara Kehormatannya: Jomblo juga punya kehormatan dong, beuh. Jomblo bukan berarti kamu tidak dicintai atau mencintai, tapi kamu belum menemukan seseorang yang tepat di hati. Ada Jomblo yang bisa kita sebut SINGLE, JOMBLO, JONES.

1.       SINGLE
Orang yang single bisa disebut juga orang yang punya keyakinan kuat, kokoh macem semen tiga roda untuk “Gak mau punya pacar”. Biasanya, orang yang single ini  adalah orang yang fokus sama sekolah, kuliah, kerjaan, keluarga, karir. Kalo orang Single ada yang deketin, misalnya diajak jalan, dia akan nolak dengan alasan “Maaf ya, gabisa, mau belajar soalnya”. Kalo lo udah susah ngajak orang single jalan, mending gausah ditembak. Dia pasti akan nolak dengan alasan yang sama “Maaf ya, aku belum mau pacaran”. Tipe Single bisa dipegang kok komitmen untuk singlenya, coba aja stalk IG, Path, FB, dia ga akan punya pacar sampe apa yang dia fokusin tercapai. Beda sama orang yang jomblo yang emang gak suka sama lo. Dia nolak lu dengan alesan gamau pacaran, eh seminggu kemudian doi punya pacar. Sabar ya BOSS!

2.       JOMBLO
Kalo jomblo, ini masalah “Bertepuk sebelah tangan” atau “Ditinggal tanpa alasan” atau “Jika cinta diaaa jujurlah padakuuuu” Dengan kata lain, jomblo adalah orang yang ‘mencintai tapi tak dicintai’ atau ‘tidak mencintai tapi dicintai’. Kalo lo jomblo karena diputusin gitu aja please jangan suka dengerin “Lumpuhkanlah ingatanku, Hapuskan tentang dia”. Karena lo ga akan pernah lupa tentang segala kenangan dan kerinduan serta kesakitan saat lo bersama dulu, Putus bukan berarti lupa. Tapi belajar tuk jadi HQJ (High Quality Jomblo). Begitu juga sama yang belum punya pacar. Selama kalian jomblo, itu adalah ajang terbaik tuk menentukan yang terbaik.

3.       JONES
JONES alias Jomblo Ngenes ini gua gatau siapa yang pertama ciptain istilah ini. Tapi ini adalah kesedihan yang mendalam untuk para jomblowan dan jomblowati di luar sana. Udah PDKT lama nih, udah nganterin kesana kesini, eh ternyata pas nembak di tolak dengan alasan “Kita temenan aja ya” Tuh Jones. Kalo ada jomblo yang malem minggu disuruh mama beli odol doang  ke indomaret, trus ngeliat ada yang pacaran, trus ngerasa “Duh kangen sama mantan” Tuh Jones juga. Jones itu kayak seolah olah harapan lo ada di depan mata lo tapi tiba tiba harapan itu terbang jauh. Wush.

Nah, gitu aja yang bisa gua tulis soal dunia perjombloan, buat kalian yang sedang jomblo cukup “Nikmatin aja” masa jomblo lo, ga ada komitmen asik juga kali, asal jangan ngerusak komitmen yang lain aja ya. Jangan jadikan status ‘jomblo’ lo jadi status ‘orang ketiga’. Gua tau yang namanya cinta tak bisa disalahkan, tapi you-know-what. Cinta yang baik adalah dari awal yang baik pula. Jadilah jomblo yang jual mahal jangan jual murah. Jodoh pasti ada. Janji Allah pasti kan ditepati. Bye! Salam Jomblo yeah!