Minggu, 21 Mei 2017

Memantaskan Diri (?)

Jadi seorang cewek itu gampang gampang susah. Jadi seorang cewek itu enak gak enak. Jadi seorang cewek itu…  gimana yaaaa. Susah untuk dijelaskan dengan kata-kata. Bahkan, antara sesama cewek aja terkadang masih suka gak paham cewek maunya apa.

Kalo ngomongin soal jodoh, alias pendamping hidup. Cewek itu punya beberapa kriteria cowok yang akan dijadikan pasangan hidup, atau bisa disebut teman hidup, calon imam dari dirinya dan anak-anaknya. Asik.

Pastinya, seorang cewek mau laki-laki yang dewasa, yang bijak, bertanggung jawab, penuh kasih sayang, dan lain-lain yang baik baik. Itu pasti. Mutlak. Gak bisa diganggu gugat. Pokoknya mau yang kayak gitu.

Apalagi, kalo seorang cewek udah dibilang sama papa dan mama. ‘Nak, kamu cari cowok yang begini ya, jangan begitu. Kalo cari suami yang bisa ini ya, jangan bisa itu’. Udah bisa dipastikan kita sebagai seorang cewek punya satu ‘kriteria’ atau ‘standar’ untuk memilih cowok.
Cewek itu bukan memilih sih, lebih tepatnya cowok yang memilih. cowok akan memilih cewek mana yang akan dijadikan pacar atau pasangan, kita sebagai cewek tinggal mau menerima cowok yang menyatakan perasaan aja. Memilih juga sih. Memilih untuk mau atau enggak. Hmmm plin plan ya. Maafkan!

Jadi, ya sebenarnya setiap orang pasti dihadapkan sama sebuah pilihan, entah pilihan mau makan apa, pilihan mau pergi kemana, pilihan mau beli apa, termasuk pilihan untuk mau menghabiskan sisa hidup sama siapa. Katanya sih, kata orang-orang. Semakin banyak pilihan itu akan semakin sulit, sedangkan jika kita hanya dihadapkan pada dua pilihan, itu akan semakin mudah, karena cuma ada dua hal yang dibandingkan.

Beda hal sama banyak pilihan, semakin banyak pilihan, semakin sulit karena banyak hal yang kita bandingkan. Khususnya untuk milih jodoh, semakin banyak kita membandingkan satu dengan yang lain, kita akan membandingkan segala kekurangan dan kelebihannya.

Makanya, kita sebagai cewek harus banget, wajib banget punya satu standar buat cowok yang akan hidup sama kita nantinya, standar ini dibutuhkan agar kita gak bingung saat dihadapkan sama banyak pilihan. Sebenernya terlalu jauh sih, karna sampai sekarang aja masih nunggu siapa yang akan datang. Hehe.

Intinya, cewek itu gak bisa gitu aja terima cowok yang ‘nembak’ atau ‘ngelamar’. Jangan takut lah ya sama mitos kalo nolak cowok itu bisa berakibat kita susah mendapatkan jodoh. Lah, jodoh kan Allah ya yang menentukan, bukan cinta ditolak lantas dukun bertindak.

Sebagai seorang cewek, yang kita lakukan bukan hanya menunggu seseorang datang dengan paket lengkap, dengan segala kesempurnaa. Misalkan dengan gantengnya, baiknya, perhatiannya, pinter ngajinya, bertanggung jawabnya. Hidup itu ga seindah ending film, sinetron, atau drama kak, hidup itu penuh realitas dan drama yang melebihi drama itu sendiri.


Tugas seorang cewek bukan buat nunggu jodoh atau bukan buat nunggu dijodohin sambil nonton gossip dan berita yang lagi heboh. Tapi jauh dari itu. Gapapa juga sih kalau mau nonton gossip, asalkan seorang cewek punya satu usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Disini, konteks tujuannya adalah mendapatkan pasangan yang sesuai dengan impian. Usaha itu adalah memantaskan diri.

Penasaran sama lanjutannya, klik lanjut yah! Lanjut gan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar